Istighfar
adalah meminta ampun kepada Allah untuk kesalahan yang kita perbuat selama kita
hidup di dunia. Jika kita sudah mengamalkannya setiap waktu maka, tidak menutup
kemungkinan hati kita akan terasa bersih
dari prasangka-
prasangka yang buruk dan perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Setelah itu, iman akan terasa kuat dan kita senantiasa kusyu’ dalam mengamalkan perintah agama. "read more"
prasangka yang buruk dan perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Setelah itu, iman akan terasa kuat dan kita senantiasa kusyu’ dalam mengamalkan perintah agama. "read more"
Hakikat istighfar dalam
Islam adalah menundukkan jiwa, hati dan fikiran kepada Allah Subhanahu wa
Ta‘ala sambil memohon ampun dari segala dosa. Allah Subhanahu wa Ta‘ala
memerintahkan hamba-hambaNya supaya beristighfar sebagaimana firmanNya di dalam
al-Quran:
“Dan hendaklah engkau
memohon ampun kepada Allah, kerana sesungguhnya Allah adalah amat Pengampun,
lagi amat Mengasihi” (Surah an-Nisaa:106). Dalam ayat yang lain pula, Allah
Subhanahu wa Ta‘ala berfirman: “Dan mohonlah ampun bagi dosamu, serta
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada waktu pagi dan petang.”(Surah
al-Mukmin:55)
“Dan
bersegeralah kalian memohon ampun kepada Tuhan kalian, dan surga yang seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Ali ‘Imran [3]:
132)
Hadis-hadis berikut ini
berbicara dengan indah tentang istighfar
(memohon ampun):
Rasulullah saw bersabda,
“Beruntung orang yang menemukan dalam catatan amalannya banyak permohonan ampun
(istighfar).”
Imam Ali as berkata,
“Harumkanlah diri kalian dengan istighfar
maka bau busuk dosa-dosa kalian tidak mengganggu kalian.”
Rasulullah saw bersabda,
“Perbanyaklah memohon ampun karena Allah tidak mengajarkan kalian bagaimana
memohon ampun kecuali karena Dia ingin mengampuni kalian.”
Dari ayat-ayat al-Qur’an dan
hadis di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keuntungan istighfar itu
antaranya adalah:
1) Memperoleh keampunan dari
Allah Subhanahu wa Ta‘ala atas segala dosa yang dilakukan samada sengaja atau
tidak.
2) Menyenangkan hati dari
kegelisahan dan gundah gulana kerana dosa yang dilakukan.
3) Mendekatkan diri kepada
Allah Subhanhu wa Ta‘ala kerana istighfar bukan hanya terbatas kepada
permohonan ampun saja tapi juga sebagai bukti ketaatan kepada Allah Subhanahu
Ta‘ala dan untuk mencapai keredhaanNya.
4) Memperolehi perlindungan
dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala daripada tipu daya serta hasutan syaitan kerana
menghiasi lidah dengan istighfar merupakan salah satu perkara yang dibenci oleh
syaitan.
5) Memelihara diri dari
melakukan dosa atau kesalahan yang belum dilakukan kerana dengan istighfar
dapat membersihkan hati dari lalai dan lupa akan tanggungjawab terhadap apa
yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan apa yang dilarangNya.
6) Memperoleh keutamaan dan
anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta‘ala berupa nikmat bagi sesiapa yang
mengamalkannya seperti diberi kelapangan, kesenangan, kesihatan serta rezeki
yang melimpah.
Walaupun
istighfar adalah sunat, namun perintah Allah Subhanahu wa Ta‘ala pada ayat-ayat
di atas menunjukkan adanya penegasan bahawa istighfar merupakan satu tuntutan
agama yang tidak boleh dilupakan. Oleh karena itu, hal ini menjadi kewajiban
bagi umat Islam untuk sentiasa beristighfar bukan saja sebagai tuntutan yang
perlu dipenuhi malahan untuk merebut fadhilat istighfar sebagaimana yang
disebut dalam al-Quran dan hadis-hadis Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam
Selain itu, dalam pengamalannya, jika kita istighfar di setiap hari dan setiap waktu secara tidak sadar kita akan terhindar dari perbuatan yang dibenci allah secara otomatis. Maka dari itu, kawan jangan jadikan istighfar atau dzikir-dzikir lain sebagai tuntutan tapi jadikan istighfar sebagai pembersih hati, ibarat kaca istighfar adalah lap yang akan membersihkan debu-debu di kaca itu, dan debu itulah virus-virus hati seperti riya',ghibah, dan iri hati. Selamat mencoba :)
u ‘alaihi wassalam

Tidak ada komentar:
Posting Komentar